Bamsoet: Sinergi Jokowi Dan Prabowo Contoh Politik Yang Fokus Pada Rakyat

Jumat, 05 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Chokri Karem
Bamsoet menyoroti positif kerja sama kedua pemimpin sebagai bukti bahwa politik bisa dijalankan dengan kedewasaan untuk memastikan program bansos berjalan tanpa terputus oleh transisi kekuasaan. (dok. Istimewa)

Jakarta - Dalam pandangan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, dinamika politik Indonesia menyajikan sebuah contoh positif yang patut diapresiasi dan diteladani. Contoh tersebut adalah sinergi dan koordinasi yang terbangun antara Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, dan Presiden terpilih untuk periode 2024-2029, Prabowo Subianto, khususnya dalam mengawal program bantuan sosial (bansos). Bamsoet menilai bahwa kerja sama kedua pemimpin puncak ini merupakan wujud nyata dari politik yang dijalankan dengan kedewasaan dan berorientasi pada kepentingan rakyat, melampaui batas-batas kepentingan kelompok atau elektoral.

Sinergi ini, menurut Bamsoet, memiliki makna yang sangat dalam. Pertama, ia menunjukkan adanya komitmen bersama untuk menjaga kesinambungan pemerintahan dan stabilitas negara. Dalam banyak negara, masa transisi kekuasaan sering kali menjadi periode yang rentan, dimana program-program pemerintah terdahulu terhenti atau berubah drastis. Namun, komitmen Jokowi dan Prabowo untuk memastikan kelancaran penyaluran bansos menandakan bahwa di Indonesia, kesinambungan kebijakan untuk rakyat diutamakan.

Kedua, kerja sama ini menjadi pesan politik yang kuat kepada seluruh elite dan bawahannya. Bamsoet berharap bahwa contoh dari puncak piramida kekuasaan ini akan diikuti oleh semua jajaran di bawahnya, baik di lingkungan pemerintah, partai politik pendukung, maupun mitra koalisinya. Jika pemimpin utama saja dapat duduk bersama dan berkoordinasi untuk rakyat, tidak ada alasan bagi para elite di tingkat menengah untuk terus terlibat dalam konflik dan adu opini yang tidak produktif.

Bamsoet juga melihat bahwa sinergi Jokowi-Prabowo dalam hal bansos secara tidak langsung sedang membangun sebuah preseden atau tradisi politik baru. Tradisi dimana peralihan kekuasaan tidak lagi dilihat sebagai momen "kemenangan kelompok" atas "kekalahan kelompok lain", tetapi sebagai estafet kepemimpinan dalam sebuah perjalanan bangsa yang panjang. Dalam estafet ini, program-program yang baik dan menyentuh langsung kebutuhan rakyat harus terus dilanjutkan dan ditingkatkan, terlepas dari siapa yang memegang tampuk pemerintahan.

Sebagai Ketua MPR, Bamsoet merasa memiliki tanggung jawab untuk merawat dan memperkuat preseden baik ini. Salah satu caranya adalah dengan terus mengingatkan melalui berbagai forum bahwa politik sejati adalah politik yang mampu memberikan kebermanfaatan langsung bagi rakyat. Koordinasi antar pemimpin dalam penyaluran bansos adalah contoh konkret kebermanfaatan tersebut, jauh lebih bernilai daripada retorika politik tinggi yang tidak menjangkau kehidupan sehari-hari masyarakat.

Lebih dari sekadar urusan bansos, Bamsoet berpendapat bahwa spirit sinergi ini perlu ditularkan ke bidang-bidang strategis lainnya. Ia mendorong agar koordinasi serupa juga dilakukan dalam menyusun agenda prioritas nasional jangka menengah, mengelola ekonomi di tengah ketidakpastian global, dan menjaga persatuan bangsa. Dengan fondasi kerja sama yang kuat di tingkat elite, bangsa ini akan lebih tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.

Oleh karena itu, apresiasi Bamsoet terhadap Jokowi dan Prabowo juga merupakan seruan implisit kepada semua pemangku kepentingan. Seruan untuk menurunkan ego sektoral dan kelompok, serta mengedepankan kolaborasi untuk Indonesia yang lebih baik. Dalam pandangannya, bangsa ini tidak kekurangan sumber daya atau ide brilian, tetapi seringkali kekurangan kemauan untuk bersinergi. Contoh dari dua pemimpin ini diharapkan dapat mencairkan kebekuan dan memicu gelombang kolaborasi yang lebih luas.

Pada akhirnya, Bamsoet optimis bahwa politik Indonesia sedang menuju arah yang lebih matang. Sinergi Jokowi dan Prabowo dalam memastikan bansos tepat sasaran adalah titik terang yang menunjukkan bahwa perbedaan politik tidak harus berarti permusuhan, tetapi dapat dirajut menjadi kekuatan bersama untuk membangun negeri. Inilah politik harapan yang dibutuhkan rakyat, dan inilah yang ingin terus diperjuangkan oleh MPR RI bersama seluruh komponen bangsa.

(Chokri Karem)

Baca Juga: Penyegelan 5 Lokasi Pembalakan Liar Sebagai Upaya Pencegahan Banjir Berulang
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.