Inovasi Dan Apresiasi Warna REN BPOM 2025: Dari Panduan Lab Hingga Penghargaan WBK

Jumat, 05 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Alvin Pratama
BPOM luncurkan Buku Panduan Desain Bangunan Laboratorium dan beri penghargaan pada inovasi pelayanan, keterbukaan informasi, serta unit kerja berpredikat WBK dalam rangkaian REN 2025. (BPOM)

Semarang - Rapat Evaluasi Nasional (REN) Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tahun 2025 tidak hanya fokus pada evaluasi kinerja, tetapi juga menjadi momentum untuk merayakan capaian dan mendorong inovasi. Pada hari kedua pelaksanaan, Kamis (4/12/2025), BPOM meluncurkan Buku Panduan Desain Bangunan Laboratorium sebagai rujukan standar dalam merancang fasilitas pengujian yang andal. Buku tersebut diserahkan secara simbolis kepada perwakilan dari delapan Balai Besar POM regional di seluruh Indonesia, menandai komitmen peningkatan kapasitas teknis yang merata.

Selain peluncuran panduan, acara juga diisi dengan penganugerahan sejumlah penghargaan bergengsi kepada unit-unit kerja berprestasi. Penghargaan tersebut diberikan dalam berbagai kategori, mencerminkan aspek kinerja yang multidimensi, mulai dari keterbukaan informasi, inovasi pelayanan, kreativitas komunikasi, hingga integritas tata kelola. Pemberian apresiasi ini bertujuan untuk memantik semangat kompetisi positif dan mendorong keberlanjutan perbaikan di seluruh lini organisasi.

Kategori pertama adalah pemeringkatan hasil Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik (Monev KIP). Pemeringkatan ini dilakukan setelah proses evaluasi terhadap 106 Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pelaksana di lingkungan BPOM. Hasilnya sangat positif, dengan 99,05% atau 104 dari 105 PPID yang dinilai telah mencapai predikat "Informatif". Unit kerja seperti Direktorat Registrasi Pangan Olahan dan BBPOM di Bandar Lampung termasuk yang meraih peringkat tertinggi.

BPOM juga menyerahkan penghargaan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOIN) yang bertujuan mendukung gerakan "satu agensi, satu inovasi". Kompetisi ini menghasilkan delapan Top Inovasi terbaik tahun 2025, seperti "KERLING" dari BBPOM Banjarbaru, "KOMIK" dari Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan Olahan, dan "PALA VOOR MBG" dari BPOM di Ambon. Inovasi-inovasi ini diharapkan dapat direplikasi dan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.

Pada aspek kreativitas dan komunikasi, BPOM mengapresiasi pemenang kompetisi video yang menyajikan praktik terbaik pengawasan berbasis risiko di daerah. BBPOM di Surabaya, BPOM di Payakumbuh, dan Loka POM di Sangihe tercatat sebagai beberapa pemenang dalam kategori mereka masing-masing. Kompetisi ini menjadi wadah bagi unit pelaksana teknis untuk berbagi pengalaman dan solusi menghadapi tantangan spesifik di wilayah kerjanya.

Penghargaan tak kalah penting diberikan kepada unit kerja yang berhasil meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Predikat ini diberikan setelah melalui proses penilaian yang ketat, termasuk evaluasi lapangan dan validasi survei. Beberapa unit yang meraih predikat WBK 2025 antara lain Direktorat Pengawasan Produksi Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor; BBPOM di Palembang; serta BPOM di Batam.

Kepala BPOM Taruna Ikrar berharap berbagai penghargaan ini dapat terus memacu semangat seluruh jajaran untuk berkarya lebih baik. Apresiasi terhadap inovasi, keterbukaan informasi, dan integritas tersebut menunjukkan bahwa BPOM tidak hanya mengejar target teknis pengawasan, tetapi juga membangun budaya organisasi yang sehat, transparan, dan berorientasi pada pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia.

(Alvin Pratama)

Baca Juga: Regulasi Berbasis Bukti, Kunci BPOM Raih Predikat Kualitas Kebijakan Unggul IKK Award
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.