Peta Keamanan Wisatawan: Negara-Negara Yang Perlu Kewaspadaan Ekstra

Kamis, 04 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Busrain Buraidah
Wisatawan yang merencanakan perjalanan ke Thailand, Italia, Prancis, Spanyol, Jerman, Belanda, China, Republik Ceko, Portugal, Turki, dan Yunani disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan jalanan seperti pencopetan. (AP/Luca Bruno)

Jakarta - Dalam merencanakan petualangan ke luar negeri, penelitian mendalam tentang budaya, kuliner, dan atraksi adalah hal biasa. Namun, riset tentang aspek keamanan dan kerentanan terhadap kejahatan kecil seperti pencopetan sering kali terabaikan. Padahal, kejadian seperti ini dapat mengubah liburan yang ditunggu-tunggu menjadi pengalaman yang menyusahkan. Berdasarkan laporan terkini, terdapat setidaknya sebelas negara tujuan wisata populer di mana kasus pencopetan terhadap wisatawan tercatat mengalami peningkatan, sehingga memerlukan perhatian khusus.

Thailand menduduki peringkat pertama dalam daftar ini, dengan Bangkok sebagai kota yang paling banyak mendapatkan laporan pencopetan dan penipuan secara global pada 2025. Lonjakan jumlah wisatawan yang datang—dengan pertumbuhan tahunan mencapai 37%—telah diikuti oleh peningkatan aktivitas kriminal yang menyasar mereka. Ini adalah gambaran jelas bahwa popularitas suatu destinasi bisa berbanding lurus dengan risiko keamanan yang dihadapi pengunjungnya.

Kawasan Eropa mendominasi daftar dengan delapan negara. Setelah Thailand, Italia menempati posisi berikutnya sebagai negara dengan pencopetan tertinggi di Eropa. Prancis berada di posisi kedua Eropa, disusul oleh Spanyol yang telah lama identik dengan masalah pencopetan, terutama di Barcelona. Jerman, Belanda, Republik Ceko, Portugal, dan Yunani melengkapi daftar negara-negara Eropa yang memerlukan kewaspadaan lebih dari para pelancong.

Di luar Eropa, China dan Turki juga termasuk dalam negara yang perlu diperhatikan. Shanghai, China, menempati peringkat keenam global untuk laporan pencopetan dan penipuan wisata. Sementara itu, kebangkitan sektor pariwisata Turki, yang menarik 52.6 juta pengunjung pada 2024, turut diiringi oleh peningkatan kejahatan yang menyasar turis, khususnya di Istanbul.

Memiliki kesadaran akan daftar ini bukan berarti harus membatalkan rencana perjalanan ke negara-negara tersebut. Destinasi seperti Prancis, Spanyol, Italia, dan Turki tetap merupakan negara-negara paling banyak dikunjungi di dunia karena daya tarik budaya dan alamnya yang sangat kuat. Pemahaman ini justru harus menjadi dasar untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik.

Langkah-langkah pencegahan praktis dapat sangat mengurangi risiko. Selalu simpan dokumen penting dan uang tunai berlebih di brankas hotel, bukan dibawa semua saat keluar. Gunakan tas selempang yang dapat diletakkan di depan badan atau dompet yang aman. Hindari menggunakan ponsel dengan lengah di dekat jalan raya atau di kerumunan, karena kerap menjadi sasaran "snatch theft" (penjambretan). Tingkatkan kewaspadaan di transportasi umum, tempat wisata yang penuh sesak, serta di kawasan yang diketahui rawan.

Dengan pengetahuan dan persiapan yang tepat, wisatawan dapat meminimalisir ancaman dan lebih fokus menikmati setiap momen perjalanan. Kewaspadaan yang cerdas adalah teman terbaik bagi setiap pelancong modern, memungkinkan mereka menjelajahi keindahan dunia dengan lebih percaya diri dan tenang.

(Busrain Buraidah)

Baca Juga: Penyebab Dan Pemicu Gagal Ginjal Pada Anak: Dari Infeksi Hingga Obat-obatan
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.